header

Dahon Eco 3 : Revo Edition

>> 25 April 2009

Kurang ganasnya performa Dahon Eco 3, akhirnya disadari dan segera disempurnakan dengan dirilisnya Dahon Eco 3 Revo Edition pertengahan April lalu. Sayangnya species baru Eco 3 ini tidak lahir dari principal Dahon di Amrik sana, namun dari hasil riset, contek kanan-kiri dan sedikit nekat.


Handlebar
Mengaplikasikan teknologi DLT alias Dia'R Licenced Technology dengan komposisi sebagai berikut :
  1. Steerer tube hasil mutilasi fork Zoom bawaan Si Koneng (nekat banget secara forknya masih bagus)
  2. Stem Kalloy
  3. V- Handlebar MJ Cycles panjang aslinya 60 cm dipotong 3 cm di kiri dan kanan
  4. Handgrip Vello Biologic


9 Speed by Shimano
upgrade 7 speed ke 9 speed dengan ubahan yang dilakukan :
  1. Sprocket Deore
  2. Rantai Deore HG
  3. Hub dan freehub Deore
  4. Shifter Deore
  5. Rear Derraliur Deore - akhirnya diganti Shimano Sora
Untuk pemasangan hub depan bagian penutup hub di pinggir kiri dan kanan dicopot, yang dipake hanya baut pipihnya aja (gak tau namanya) sama potong as Quick releasenya. Resikonya debu dan kotoran bahkan air jadi mudah nyelip ke hub tapi tinggal dirawat dan dicek secara berkala aja.

Setelah terpasang, posisi RD nyaris mencium ke tanah apalagi pas gigi 9, namun hasil testdrive masih aman melibas polisi tidur dan jalan jalan berlubang syaratnya kudu ekstra hati-hati apalagi untuk posisi menikung ke kanan. Takut mentok akhirnya RD diganti Shimano Sora.

Sprocket dan RD dan Rantai :


Shifter :


Hub dan Freehub :


Folded & Unfolded :

Ada sedikit trik supaya lipatan menjadi rapi tidak ngangkang karena terganjal stem
  1. Tarik steerertube sampai mentok
  2. Putar handlebar 180 derajat
  3. Lipat handlepost
Many thanks to Om Dian Rahmawan, You Rock !!

Updated : udah sering buat wira wiri B2W Cipondoh - Gatot Subroto PP full gowes (45 km) dan gak ada kendala. RD Balik lagi ke Deore dan Ban Ganti Maxxis Hoodlump 20 x 1.85


Read more...

Pak Polisi Jagoan

>> 13 April 2009

Pagi ini sekitar jam 7 pagi melintas di perempatan lampu merah Pos Pengumben menuju arah Permata Hijau. Dari kejauhan saya lihat ada pak polisi dan pengendara motor berhenti di trotoar, wah pasti kena tilang tuh pikir saya. Namun yang bikin kaget pak polantas itu mendorong pengendara motor sampai beliau dan motornya terjatuh. Karena gak terima dengan perlakuan kasar pak polantas, bapak pengendara motor balas melawan dengan memukulkan helmnya. Baku hantam pun tak terelakkan dan menarik perhatian pengguna jalan yang sedang ramai. Sampai akhirnya ada bapak-bapak yang menengahi. Pak Polantas lantas meninggalkan korban sambil mengacung-acungkan tangan dan memaki, segera menghidupkan motor RX King hitamnya dan ngacir ke arah permata hijau. Sampai di lampu merah RS Permata Hijau saya lihat pak polantas yang tadi sudah memarkirkan motornya dan siap-siap bertugas. Dengan sengaja laju sepeda saya perlambat, sekelebatan saya lirik pak polisi tersebut, sayang wajahnya tertutup helm dan masker. Nama di seragamnya pun tertutup rompi kuning, namun saya masih ingat betul plat nomor RX King hitamnya, B 5154 CM.

Tidak jelas memang pemicu kejadian tersebut namun apapun alasannya - tanpa bermaksud memihak bapak pengendara motor tadi - tidak sepantasnya seorang hamba hukum seperti Pak Polantas bertindak sewenang-wenang terhadap pengguna jalan. Apa jadinya jika seorang pengayom masyarakat justru menjadi ancaman bagi masyarakat.

(Gambar hanya untuk ilustrasi diambil di sini)

Read more...

Polygon B2W - Upgrade 2nd Episode

>> 07 April 2009

Meski udah didandani habis habisan di Episode I tetep aja hasrat untuk bikin tampilan si Koneng lebih menor dan sexy tetap gak surut. Bermodalkan semangat dan penghematan di semua lini kesampaian juga upgrade Episode II. Meski item yang diganti nggak sebanyak waktu dulu namun harus merogoh kocek cukup dalem hihihihi.

Rem Hidrolik

Penggantian rem hidrolik memang sesuai dengan rencana awal untuk meningkatkan performa. Apalagi setelah nyusruk waktu offroad di JPG akibat rem belakang yang nggak mumpuni, jadi haqqul yaqin kalo upgrade rem bener-bener sebuah kebutuhan dan bukan sekedar gaya-gayaan. Terpasanglah brake set Shimano SLX Hydrolic menggantikan rem Shimano non series di roda depan dan tektro di belakang. Kebetulan rotor Deore yang udah terpasang di hub depan dan belakang masih compatible jadi nggak perlu diganti, lumayan ngurangin budget.

Rims alias pelek
Sebenernya tidak ada masalah dengan pelek united yang terpasang sebelumnya, namun untuk sebuah keserasian dan mendongkrak tampilan terpaksa pelek lama digusur oleh Alexrim XD Lite plus jari jari diganti dengan warna hitam dan ternyata hasilnya emang mujarab, tongkrongan si koneng jadi lebih garang.


Seatclamp dan Bottle Cage
Seatclamp dan tempat botol bawaannya si koneng yang berwarna aluminium sedikit kurang matching dengan keseluruhan aksesoris yang dominan hitam, terpaksa dipensiunkan diganti dengan seatclamp MJ Cycle dan Topeak bottle cage.

Untuk sementara diputuskan stem dan handlebar tidak jadi diganti, jadilah tongkrongan si koneng sekarang kayak poto dibawah ini. Harusnya udah stop gak ada alasan upgrade lagi kecuali ada rejeki buat ganti hub dengan model bearing hehehehehe.

Read more...

Safety Riding

Bersepeda di belantara lalu-lintas Jakarta boleh dibilang nekat, demikian pendapat sebagian orang. Pendapat tersebut ada benarnya, polusi dan kesemrawutan lalu lintas benar-benar jadi musuh utama bagi mereka yang "nekat" bersepeda. Berdasarkan data, populasi kendaraan bermotor (mobil) di Jakarta hingga akhir 2007 mencapai 5.7 juta dan hampir 98 % merupakan kendaraan pribadi , jumlah tersebut sudah menyita 27.896.161 (m2) atau sekitar 70 % luas jalanan di ibukota yang hanya berkisar 40.093.774 (m2). Sisanya sekitar 30 %, diperebutkan oleh motor, bajaj, gerobak, pejalan kaki, pedagang kaki lima dan kendaraan lain termasuk sepeda. Makanya bersepeda di Jakarta bener-bener uji nyali, jika kurang berhati-hati resiko kecelakaan mengancam setiap saat. Atas nama keselamatan bersepeda, dibutuhkan good manner dari setiap pengendara, nggak asal srudak-sruduk. Berikut beberapa tips bersepeda secara sopan, aman dan selamat. Have a nice ride, salam berjuta sepeda.


Read more...

Satu Lagi Korban Sepeda

Hari ini sampai ke kantor agak telat karena harus periksa ke dokter langganan di bilangan Guntur Jakarta Selatan. Jam 7.45 baru mendarat di parkiran dan ternyata udah penuh. Tempat parkir si Koneng pun udah diserobot sama CBR Koneng, setelah geser sana geser sini akhirnya dapat juga sedikit space untuk menyelipkan si koneng diantara kerumunan motor. Harap maklum, kantor saya memang belum Bike Friendly gak seperti di Menara Mulia atau Unilever yang udah punya parkiran khusus sepeda. Hmmm jadi iri deh. Selesai digembok, tiba-tiba ada yang nyamperin dan bilang "Kalo penuh parkir di ruang mekanik aja, saya juga parkir disana kok". Tadaaaaaaaaa  setengah nggak percaya, " Emang mas Budi bawa sepeda???",  "Iya, sudah seminggu ini". Hore akhirnya ada satu lagi korban sepeda, dan jadilah rekor saya sebagai the one and only man riding a bike to his office terpecahkan. Who's Next????

Read more...

Dahon Eco 3 : Review Setelah 3 Bulan

>> 02 April 2009

Sedang berburu seli dan berminat mengoleksi Dahon Eco 3? Berikut saya paparkan review singkat SELIngkuhan kesayangan setelah pemakaian selama 3 bulan.

Head To Head
Dengan kisaran harga 2.7 juta Eco 3 berada sekelas dengan Polygon Urbano (2.8 jt), DLT xXx (2.9 jt) serta sang pendatang baru Seli Edisi B2W (2.8jt). Dibekali roda 20 inchi dan mengusung teknologi lipatan yang sama persis karena menggunakan Dahon Licenced Technology. Bedanya cuma dari sisi desain frame atau rangka. Polygon Urbano mengusung frame lawas milik Dahon Impulse yang dirilis tahun 2004, DLT xXx dan Seli B2w mengambil basis Dahon Speed/Vitesse. Sedangkan Eco 3 nampak lebih manis dengan hilangnya chainstay yang menghubungkan as roda belakang dan bottom bracket, jadi mirip dengan Dahon Curve.







(Gambar searah jarum jam : Dahon Eco 3 , DLT xXx, Seli B2w, Polygon Urbano)

Kelengkapan dan Aksesoris
Untuk urusan yang satu ini Dahon benar-benar pelit, mentang-mentang produk termurah dan pasti laku * karena orang melihat nama besar Dahon* . Duit 2.7 juta cuma dapet sepeda tanpa fender dan minirack. Jadi untuk gowes pas musim hujan dijamin nyiprat dan belepotan deh. Asal tahu saja, fender SKS untuk Eco 3 harganya sekitar 350 ribu sedangkan minirack Arclite sekitar 400 ribu, itupun barangnya belom tentu ready stock. Jadi jangan terkecoh dengan gambar di websitenya Dahon, disitu jelas jelas terpampang gambar Eco 3 lengkap dengan fender.

7 Speed
Untuk masalah "unjuk gigi", Eco 3 boleh jumawa karena dibekali dengan 7 gigi , yang dihandle sepenuhnya oleh shifter Shimano Revoshift dan RD Shimano Tourney. Lebih unggul satu gigi dibanding rival-rivalnya yang giginya ompong satu alias cuma 6 speed. Mungkin saja pabrikan Dahon berpikiran mengkompensasi ketiadaan fender dan rak dengan penambahan satu gigi. Tourney merupakan kelas entry levelnya Shimano, jadi jangan mengharapkan shifting yang presisi. Berdasarkan pengalaman saya, RD harus disetel ulang setiap 200 km atau empat hari sekali mengingat jarak tempuh berB2W saya sekitar 50 km per hari memaksa shifter dan FD bekerja lebih keras. Kemungkinan saya akan mengganti shifter dan RD dengan grade yang lebih baik.

Finishing Yang Kurang Rapi
Kesan kurang rapi dan asal asalan nampak pada finishing bagian penyangga setang/handlepost. Las-lasannya agak kasar, dibalut cat silver yang kelihatan alakadarnya. Jika sering terkena air hujan atau dicuci dengan air yang kualitasnya kurang bagus kemungkinan timbulnya karat di bagian ini sangat besar. Kebetulan Eco 3 yang saya punya kondisinya demikian, mudah mudahan ini bukan major bug dari pabrik.




Sadel Keras
Kecenderungan harga murah berbanding terbalik dengan kenyamanan barangkali ada benarnya, dengan harga yang menurut ukuran kurs bule "murah" sadel yang melekat diatas seatpost juga terkesan seadanya. Memang bentuknya cukup besar buat menyangga bokong namun busanya yang tipis bisa bikin gosong bokong, apalagi untuk gowes jarak jauh atau dalam durasi yang lama, sangat tidak recomended. Mengganti sadel dengan kualitas yang lebih baik bisa jadi alternatif solusi, atau tambahkan cover sadle yang mengandung jel namun pasti anda harus merogoh kocek agak dalam. Mau lebih murah? bawa sadel standar ke tukang reparasi jok motor, minta tambah busa dan dibungkus ulang, berdasarkan pengalaman seorang teman cara ini berbiaya 25.000 rupiah. Saya sendiri mengganti sadel dengan Selle Royal Gel, kebetulan dapet harga miring dari temen.


Rem
Rem model V-brake dari tektro sudah cukup mumpuni untuk menghentikan laju ban depan dan belakang. Namun sayang kualitas karet rem/ brakepad kurang bagus sehingga meninggalkan bekas hitam di sekeliling pelek /rims. Penggantian brakepad sangat direkomendasikan.



Pelek dan Ban
Resiko produk massal kadang kadang kurang presisi. Sama halnya dengan Dahon Eco 3, meskipun masih gres setelan jari-jari/ spoke kayaknya kurang presisi. Alhasil setelah saya pakai wira-wiri selama 3 bulan ini putaran roda jadi gak balance alias goyang dangdut. Gejala ini hilang setelah pelek disetel ulang. Untuk ban standar Kenda Kwest ukuran 20 x 1.50 cukup ngegrip dan cocok buat riding di aspal mulus, namun kurang mumpuni jika harus melibas jalan keriting,makadam maupun light ofroad. Penggantian ban ukuran 20 x 1.75 seperti yang saya lakukan cukup oke. Merk dan profil bisa disesuaikan dengan selera anda.


Headtube Tergores Kabel
Jalur kabel rem belakang dan RD yang posisinya di sebelah kanan headtube, riskan menyebabkan lecet cat di bagian headtube, karena pada saat sepeda dalam posisi dilipat dua kabel tersebut langsung bergesekan dengan headtube. Memindahkan jalur kabel ke sebelah kiri headtube bisa jadi solusi. Atau tempelkan stiker antigores di bagian headtube yang bersentuhan langsung dengan kabel. Kondom kabel kayak Jagwire sangat direkomendasikan cuman harganya cukup mahal.


Bunyi Berisik Di Lipatan Frame
Bunyi yang sedikit mengganggu sering muncul saat sepeda melewati jalan yang bumpy atau jalan konblok. Usut punya usut, sumber bunyi berasal dari engsel lipatan frame. Setelah dilumasi dengan grease atau gemuk langsung sunyi senyap. Untuk selanjutnya lakukan pengecekan di bagian ini minimal sebulan sekali. Lumasi dengan grease atau minyak Singer bila perlu.

Tips dari saya :

Jika keputusan anda meminang Dahon Eco 3 sudah bulat, berikut beberapa tips agar seli kesayangan jadi nyaman dan aman :
  1. Setel kembali jari-jari dan RD
  2. Ganti brakepad, gak mahal kok cuma 30 ribuan
  3. Pindahkan jalur kabel rem belakang dan RD ke sebelah kiri headtube, atau tempelkan stiker di bagian headtube
  4. Ganti sadel jika sepeda sering dipakai jarak jauh, atau modifikasi aja busanya di tukang jok.
  5. Lumasi engsel lipatan frame dengan grease atau minyak singer
Selamat berSELIngkuh, salam lipatan.

Read more...
Bike To Work

  © Free Blogger Templates Autumn Leaves by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP