header

Hati Hati Ranjau Paku

>> 20 Maret 2009

Sudah dua hari ini gowes melintasi flyover senayan ke arah gatot subroto dan menemukan puluhan paku berserakan. Paku-paku berukuran kurang lebih 2 centimeter dan terlihat masih baru tersebut ditebar dalam jarak 10 meter disisi paling kiri jalan. Entah siapa pelakunya yang jelas udah dua pengendara motor yang terlihat menuntun motornya akibat kempes ban. Dan dari pengamatan saya cuma ada satu tambal ban di sepanjang jalur flyover senayan sampai semanggi letaknya di seberang Hotel Sultan tepat di belakang halte. Bukan menuduh dan bukan berprasangka. Usut punya usut ternyata ranjau paku sudah jadi fenomena umum di jalanan Jakarta. Menurut data Traffic Management Centre yang dirilis disini terdapat setidaknya 25 titik rawan ranjau paku

Jakarta Pusat (5 Titik)

  1. Jalan Majapahit (dari Tanah Abang menuju Harmoni)
  2. Tugu Tani (dari Kebon Sirih menuju Senen)
  3. Ruas dari Senen menuju Jalan Merdeka Selatan
  4. Putaran di dekat Kedubes Amerika Serikat
  5. Jalan Layang Senen

Jakarta Utara (3 Titik)
  1. Jalan Perintis Kemerdekaan arah Pulogadung
  2. Jalan Yos Sudarso arah Tanjung Priok
  3. Jalan Enggano dari terminal menuju Pos 8 Tanjung Priok

Jakarta Timur (4 Titik)

  1. Jalan Pahlawan Revolusi arah Pulogadung
  2. Jalan MT Haryono setelah Jalan Layang Cawang
  3. Jalan Pramuka di kedua arah
  4. Jalan Perintis Kemerdekaan arah Cempaka Putih

Jakarta Selatan (13 Titik)

  1. Jalan Layang Permata Hijau arah Pondok Indah (depan Masjid Istiqomah)
  2. Ruas jalan dari Pondok Indah menuju perempatan lampu merah Kostrad
  3. Jalan Prof Dr Satrio
  4. Terowongan Casablanca
  5. Jalan Gatot Subroto (dekat Bank Mandiri sebelum Polda Metro Jaya)
  6. Semanggi menuju Kuningan serta arah sebaliknya
  7. Kebayoran Lama arah Pakubuwono
  8. Perempatan merah Fatmawati arah Trakindo
  9. Jalan Layang Jagakarsa arah Ranco
  10. Jalan Buncit Raya arah Mampang dan sebaliknya
  11. Jalan Kemang arah Blok O
  12. Jalan TB Simatupang (terutama dekat Jalan Layang Lenteng Agung arah Pasar Minggu)
  13. Ruas jalan dari Menara Saidah arah Kuningan

Jakarta Barat (3 Titik)

  1. Jalan S Parman arah Slipi (termasuk Jalan Layang Slipi)
  2. Perempatan lampu merah Slipi arah Tomang
  3. Jalan Layang Pesing
Jadi siapapun anda wasapada dan berhati-hatilah.

Read more...

Diabetes? Cegah Dengan Bersepeda

>> 19 Maret 2009

Dalam hidup ini berlaku hukum "tabungan". Apa yang kita lakukan menjadi tabungan di masa mendatang. Apa yang kita tabung sedikit demi sedikit akan terasa hasilnya bertahun-tahun kemudian. Begitu pun dengan penyakit. Mulai dari segelas minuman favorit hingga suka menonton TV hingga larut. Siapa nyana kalau itu bisa meningkatkan risiko diabetes?

10 Kebiasaan Kecil Pemicu Diabetes

1. Teh manis

Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes. Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari.


2. Gorengan

Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.
Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah.

3. Suka ngemil

Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.
Pengganti: Buah potong segar.

4. Kurang tidur.

Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.
Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam sehari.

5. Malas beraktivitas fisik

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. "Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi , Vietnam , berlipat ganda. Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda," kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat. Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.
Solusi: Bersepeda ke kantor.

6. Sering stres

Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untukberaktivitas.Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik.Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpajalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.
Solusi: Bicaralah pada orang yang dianggap bermasalah, atau ceritakan pada sahabat terdekat.
Fakta: Bersepeda merupakan olahraga yg mangandung unsur rekreasi sehingga dapat menurunkan stres.

7. Kecanduan rokok

Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga. Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikutihipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi.

8. Menggunakan pil kontrasepsi

Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.
Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan lebih dari 5 tahun.

9. Takut kulit jadi hitam

Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari. Beberapa penelitian terbaru, di antaranya yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology, menyebutkan bahwa vitamin D juga membantu keteraturan metabolisme tubuh, termasuk gula darah.
Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum "berjemur" di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit.

10. Keranjingan soda

Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses' Health Study II terhadap 51..603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.
Pengganti: Jus dingin tanpa gula.

So, jika anda gemar selonjoran di sofa empuk nonton tv sampai larut malam sambil ngemil gorengan ditemani teh manis ato minuman bersoda sembari merokok untuk menghilangkan stres karena anda susah tidur, segera ambil sepeda anda dan genjotlah.

(Sumber : Prevention )

Read more...

Polygon B2W - Full Upgrade

>> 14 Maret 2009

Setelah pemakaian selama kurang lebih 4 bulan dari rumah ke kantor dengan variasi trek aspal, konblok sampai jalan kampung yang rusak parah serta beberapa kali offroad ringan di sekitaran komplek, bahkan maen di trek JPG maupun Cihuni akhirnya ketahuan juga major bug-nya si koneng alias Polygon Edisi B2W :


Fork
Saat dirilis, sepeda ini dibekali dengan fork alias sokbeker depan merk Zoom. Awalnya sih lumayan empuk, namun lama-lama jadi keras dan membal. Maklum saja, teknologi yang diusungnya masih merupakan campuran oli dan per. Untuk alasan kenyamanan, rasanya penggantian ke shockbreaker tipe udara patut dipertimbangkan. Akhirnya terpilihlah RST First sebagai penahan ajrut-ajrutan. Selain sudah menggunakan teknologi "air suspension" juga dilengkapi dengan 13 setelan tingkat kekerasan. Cara pengaturannya juga mudah banget tinggal geser tombol Remote Lock sesuai kondisi jalan yang dilalui , O - untuk jalanan offrod, C- untuk common use dan R- untuk jalan aspal yang mulus. Hasil test melewati jalan on maupun offroad sangat memuaskan, mentul-mentulnya benar-benar terasa namun tetap stabil. Gile kalo RST First aja udah seenak ini gimana sokbeker yang seharga satu motor bebek yaaa???

Crank
Jika dianalogikan sebuah mobil, crank ibarat mesin, sebab bagian inilah penghasil power untuk menggerakkan sebuah sepeda. Empat bulan bertahan dengan crank SR Sountur bawaan Polygon B2W, berasa gowesnya makin lama makin berat dan mulai keluar bunyi-bunyian gak jelas. Mungkin akibat sering melibas genangan air hujan sehingga bikin kering grease ato gemuk di dalamnya. Untuk meringkankan kerja dengkul dipilihlah crank Shimano Deore FC-M532-L berteknologi Hollowtech II dan 9 speed compatible.

Cassete Sprocket dan Chain
Cassete sprocket atau gir belakang bawaan yang cuma 7 speed mulai kedodoran melayani kebutuhan gowes terutama pas di tanjakan. Bikin napas nyaris putus. Akhirnya dipensiunkan diganti darah muda CS-HG50-9M yang bisa digeber 9 speed. penggantian gir ini wajib dibarengi penggantian chain alias rantai CN-HG53 karena rantai yang lama cuma mampu melayani 7 gir.


Shifter, FD dan RD







Penggantian gir menjadi 9 speed wajib diikuti penggantian Shifter, Front Derailleur, dan Rear Derailleur. Agar serasi dengan crank disandingkanlah Shifter Deore SL-M530, FD M530-6 dan RD-M531-L menggantikan fungsi Shimano Tourney aslinya.

Hub dan Freehub






Penggantian Cassete sprocket juga berimbas pada penggantian hub HB-M535-L dan freehub FH-M535-L supaya bisa dipasangin diskbrake.

Brake Lever dan Diskbrake
Karena stock brake lever Shimano deore sedang kosong untuk sementara dipakai Brake lever Polygon. Untuk kaliper rem depan pake Shimano Non series, sedang rem belakang masih pake Tektro. Rotor ato piringan rem pake Deore untuk depan dan belakang.


Others :
Rims : United Double Wall
Tyre : Kenda Kinetic 26 x 1.75
Pedal : Alloy
Seatpost : Amoeba Scud
Stem : Zoom
Handlebar : Kalloy Oversize
Sadle : Selle Royal Rio
Grip : Velo Biologic


Hasilnya jadi Seperti ini






















Cukup untuk sementara, selanjutnya nabung buat ganti Rims, Brakeset Hydrolic, Stem dan Handlebar

Read more...

I Want To Ride My Bike

>> 04 Maret 2009

Reffrain lagu Bicycle Race-nya Queen yang "I Want To Ride My Bicycle.....I Want To Ride My Bike...." kayaknya lagi pas banget dengan kondisi saya seminggu ini. Penyakit malarindu yang memuncak untuk segera gowes menjangkiti. Maklum saja udah tiga hari ini saya menjalani karantina di Hotel Sahira Bogor dari enam hari yang dijadwalkan. Gak kebayang berapa ribu kalori menumpuk lagi di seputaran perut akibat pola makan bergizi yang teratur. Ritmenya selalu berulang sarapan, coffee break pagi, makan siang, coffee break sore, makan malam, coffee break malam trus molor. Sementara energi cuma terpakai buat duduk seharian, mlototin laptop *padahal chating dan update fesbuk*, dengerin bos-bos ngoceh ampe berbusa sepanjang pagi sampai dini hari membahas "some stupid things". Kenapa saya dengan sukarela mau "menjebloskan" diri dalam situasi konyol dan membosankan ini??? Satu alasan yang pasti, Sepeda. Ya karena dengan "melacurkan diri" dalam kekonyolan ini hasilnya bisa dibarter dengan grupset Deore buat si Koneng atau dalam bahasa moroner disebut Bike To Work and Work For Bike hehehe. Now It's time to sing ...."I want to pimp my bicycle......I want to pimp my bicycle"

Read more...

Virus Itu Sudah Menular

>> 03 Maret 2009

Benar kata pepatah, bergaulah dengan orang baik maka engkau akan ketularan kebaikan. Bergaulah dengan orang yang gila sepeda maka bisa dipastikan ketularan virus bersepeda. Pun demikian yang telah dialaminya, setelah sekian lama tidur seranjang dengan pria penyepeda, mencium bau menyengat dari keringetnya, mencuci bajunya yang basah dengan keringat, dengan kerelaan nya menyisihkan uang belanjanya untuk memenuhi hasrat upgrade sepeda, mendengar ocehan tentang sepeda dari waktu ke waktu, akhirnya tepat di hari ulang tahunnya, hari ini, istriku mulai bersepeda.

Read more...

Sial Kok Berulang

>> 02 Maret 2009

Dalam seminggu ini ada kejadian lucu dan memalukan yang menimpa saya, sampe-sampe jadi bahan ledekan istri di rumah :




Celana Ketinggalan, Terjebak di Tangga Darurat


Seperti biasa, hari jumat jadwal wajib gowes. Sampai di kantor agak telat udah jam 7.45, harus buru-buru mandi maklum jam kerja mulai jam 8.00. Bersegeralah saya naik ke toilet lantai 11 tempat biasanya saya mandi, maklum disini sepi jadi kalo mo sambil nongkrong lama-lama enak banget. ritual mandi pun saya jalanai kurang lebih 10 menit. Selesai langsung dressing baju kerja, kemeja udah dipake tinggal pake celana panjang. Lho kok di backpack nggak ada...waduh..ternyata celana masih tertinggal di ruang kerja lantai 6. Terpaksa deh ganti T-shirt dan celana pendek lagi. Berhubung udah mulai jam kerja, kalo turun pake lift pasti udah rame, daripada ketemu bos-bos trus ditanya-tanya mending turun lewat tangga darurat aja ah. Nyampe juga akhirnya di lantai 6, pas mo buka pintu lho kok susah, hik ternyata pintunya gak bisa dibuka dari dalem. Telpon Satpam, lagi beli sarapan, mo nelpon temen di ruangan tengsin. Jadilah terjebak di tangga darurat yang panas dan gelap sambil mengutuki kebodohan saya. Setengah jam kemudian baru dibukain sama satpam.



Duit Ketinggalan


Hari minggunya lagi buka-buka dompet ngitungin modal buat rencana upgrade si koneng. Kepikiran daripada ntar kepake mending duitnya disimpen dulu ah di lemari. Jadilah itu dompet kosong tergeletak begitu saja. Sejam kemudian istri mengingatkan jadwal potong rambutnya jadi apa nggak. Langsung aja samber dompet trus cabut ke salon langganan, as usual potong rambut ala Spike. Ditawarin creambath ama mbak kapsternya, karena ngerasa duit di dompet lumayan banyak langsung aja diiyain. Pas udah selesai langsung ke kasir dan Loh duitnya manna??? hik lemes dan bingung. " Ngggggg mbak sory tadi salah ambil dompet nih, ntar balik lagi deh" sambil nahan malu.

Read more...
Bike To Work

  © Free Blogger Templates Autumn Leaves by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP